THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Thursday, November 12, 2009

Fanfic Shounen-ai part 2B

BRUUKK

Aku menjatuhkan semua buku yang diberikan oleh Inohara-sensei di atas mejaku. Jumlahnya ada 7 buah. Dan tebal bukunya... cukup bisa membuat seorang Hikaru Yaotome menganga lebar saat melihatnya.

"ini semua tugasmu??" tanyanya.

Aku hanya menganggukan kepala. Tak ada lagi semangatku yang tersisa.

"sugee~..! Kapan ini harus dikumpulkan?"

"empat hari lagi.."

"EMPAT HARI??!!!!" Mereka saling berpandangan. Sepertinya niat mereka untuk mengejekku lebih baik disimpan untuk sementara.

"akan kami bantu..!" Lanjut Inoo.

"ee? hontou??"

"tapi balasannya, traktir kami!!" sambung Hikaru

"ah!! yayaya!! aku setuju!!" kataku langsung mengiyakan. Tak kusangka, teman-temanku ternyata adalah orang-orang baik. Ah... Tapi baru kusadari teman-temanku yang baik hati ini kurang satu orang..

"kemana Takaki??" kataku sambil menyeruput sekotak milktea yang diberikan oleh Yabu.

"tadi dia ke kantin. Tapi memang lama sekali.. mungkin ke toilet? toilet dilantai tiga kan sedang rusak. Jadi kita harus ketoilet anak kelas satu dibawah.." jawab Yabu.

Toilet anak kelas satu??

"menyusahkan si Takaki itu.. Aku kan lapar.. Terpaksa harus kucari dia.." keluh Hikaru agak kesal. Terlihat dia begitu berat untuk beranjak dari kursinya.

"...ah!! Biar aku saja..!!" kataku mengajukan diri.

Seketika, ketiga orang sahabatku langsung menoleh dengan tatapan aneh, disusul dengan meledaknya tawa Hikaru dan Yabu. Melihatku yang menatap mereka dengan bingung, Inoo yang hanya terseyum kemudian mendekatiku lalu membisikan sesuatu padaku.
"kau ini mudah ditebak ya, Daichan.."

Tawa Inoo pun akhirnya pecah. Aku yang tak mengerti maksud mereka hanya menatap mereka seperti orang bodoh sambil menyeruput sisa milktea-ku yang masih berisi setengah kotak.

"kau benar-benar jatuh cinta pada anak itu!!! si Chinen itu..!! Huahahaha"

Terkejut dengan perkataan Hikaru, aku tersedak. Merasakan milktea yang sedang ku minum tadi tertahan masuk tenggorokanku berdesakan dengan udara yang ku hirup. Dan beberapa tetes tumpah membasahi kemeja putihku. Menyebalkan..

"uhuk.. bu.. huk.. b-b-bukan begitu!!!"

"Ahaha!!! Lihat!! wajahnya merah!! Konyol sekali!! Huahahaha!!!"

Kesal dengan tingkah mereka, aku beranjak keluar kelas meninggalkan mereka disertai dengan beberapa sentakan kaki yang kulakukan dengan sengaja.

Masih terdengar dari koridor mereka berteriak padaku.. "GANBATTE DAI-CHAN!!" diselingi dengan tawa-tawa membahana.

-bersambung

Tuesday, November 10, 2009

Fanfic Shounen-ai Part 2A

PART 2 - Arioka Daiki POV


Akhir-akhir ini..
Aku merasa duduk di kursi dekat jendela kelas yang menghadap ke arah lapangan adalah hal yang paling terindah dalam hidupku.

Terutama tiap hari selasa. Hari ini.

"....Letak Q1 = X1/4(n+2) = X1/4(43+1) =11..."

Karna hari selasa adalah waktunya pelajaran olahraga bagi anak-anak kelas 1D.

"...jadi Q1 terletak pada data 11, yaitu 3."

Atau tepatnya.. Hari dimana aku bisa melihat dia..

"... Arioka-san..?"

Chinen Yuuri. Anak laki-laki yang memiliki senyuman termanis di dunia.

"Arioka-san..!!"

Jantungku serasa akan meledak tiap melihat senyum malaikatnya itu.

"A-RI-O-KA--SAN!!!"

Ahh~!! Lihat!! Dia tersenyum!! Uwaaaa!!! Terlalu kawaii!!! Benar-benar pemandangan indah!!!

"ARIOKA-SAAN!!!!!!"

DUKK

Aku terlonjak dari kursiku saat tiba-tiba Inohara-sensei berteriak memanggil namaku. Dan seperti reaksi orang bodoh lainya, lututku sempat membentur meja saat aku mencoba bangkit dari kursi.
"akhh!!! itai!!! y-y-ya..?!!"

Terdengar tawa membahana dari seluruh siswa di kelasku. Menyebalkan.

"apa yang kau lihat dari tadi diluar sana sampai-sampai tidak memperhatikan pelajaranku?!"

"umm.. ano~.." apa yang harus ku katakan?
apa aku harus bilang kalau dari tadi aku memperhatikan Chinen??

"jawab yang jelas!!"

"Chinen Yuuri desu! hihihi!!" celetuk seorang anak perempuan yang duduk dibelakangku.

"ah!! b-bukan!!!!"

Drastis!! Sebagian besar anak lelaki dikelasku menatapku dengan tatapan mengancam dan mengintimidasi seolah aku ini adalah saingan baru mereka. Sialan.

Mereka pasti anggota fans club Chinen Yuuri..

"a.. aku bukan homo!!!" bantahku. Terlihat orang-orang yang tadi menatapku kesal sedikit tersentak dan berubah suram karna kata-kataku tadi. Ekspresi wajah mereka seolah mengatakan "aku juga sebenarnya bukan homo.."

"aku.. melihat pertandingan sepak bola disana.."

"apapun alasannya, saya tak mau ada seorangpun siswa yang tak memperhatikan pelajaran. Silahkan kau isi jawaban soal dipapan tulis!"

Yabai!! Aku benar-benar tidak mengerti!!

Teng.. Teng..

Lonceng sekolah berbunyi. Tanda jam pelajaran matematika ini telah selesai.
Kami-sama!! Kau menolongku disaat yang tepat!!

"karna waktunya habis.. Kau ikut kekantor."

"eh?"

"aku akan memberimu tugas tambahan.."

Kami-sama mempermainkanku..

"Daichan! kami akan berdoa untukmu dari sini!! HAHAHA" teriak 4 orang sahabatku dari kursi belakang.

"Hikaru, Takaki, Yabu, Inoo.. awas kalian nanti!!" kataku mengumpat dalam hati.


-bersambung-

Tuesday, November 3, 2009

Fanfic Shounen-ai part 1G

"Kau bisa mempunyai masa depan yang lebih baik kalau saja kau tidak berteman denganku... Kau punya banyak bakat. Di gila-gilai oleh anak perempuan. Kau jenius. Kau disukai oleh banyak orang!! Tidak seharusnya kau berada diduniaku..."

Masih teringat saat dia menolak sebuah tawaran beasiswa dari sekolah ternama diluar negeri. Hanya demi aku.. Ia menolaknya hanya demi berada disisiku dan menjagaku. Aku tak bisa membiarkannya seperti itu. Walau aku begitu menyayanginya seperti saudaraku sendiri.

"hehhe..!!"

"...? apa yang kamu tertawakan?"

". . . Ucapan dan sikap tubuhmu sama sekali bertolak belakang, Chii..! Kalau kamu memelukku seperti itu, jika aku mau pergi pun aku takkan bisa.." katanya sambil tertawa geli.

Aku tersadar kemudian. Aku memeluk Yuto dengan erat. Sangat erat dan semakin erat seolah tak ingin ia pergi dariku. Ah.. baka..!!

"jangan tertawa!!" Malu sekali. Rasanya aku merasakan jantungku memompa aliran darahku ke kepala. Wajahku panas.. Pasti sekarang ini wajahku sangat merah. Tapi aku tak berniat melepaskan pelukanku.

"Dan.. Chii.." kata Yuto melanjutkan. "kau akan menjadi seperti apapun.. Aku takkan pernah meninggalkanmu. Ingat itu ya! Jangan pernah bicara seperti itu lagi padaku.."

"gomen.."

Aku kembali memejamkan mataku dan menyandarkan kepalaku di punggungnya dengan sebuah senyum menghiasi wajahku.
Dan kali ini aku jauh lebih tenang. Berusaha menjauhkan kenangan akan kejadian tadi dari pikiranku. Walau terkadang tampak sekelebat wajah seseorang yang muncul..

Wajah siapa?

Ah.. orang itu.. Dai.. ah.. siapa tadi namanya??

Dai-- Dai--

Dai... ki..?

Daiki..

DAIKI!!!!

Aku terhentak dan dengan segera membuka mataku.

"YUTO-KUN!!"

Terkejut dengan teriakanku yang tiba-tiba, Yuto melepas tangannya yang menopangku dan menjatuhkanku kelantai.

"AAAAHH!!! Gomen, Chii!! kau mengejutkanku!!!"

"ah.. ya.. tak apa.." kataku sambil bangkit dari posisi jatuhku dan membersihkan kumpulan debu yang menempel dicelana olahragaku.

"ada apa?"

"kau ingat laki-laki tadi? yang menolongku..!!"

"ah.. yang mukanya kekanakan itu?"

"ya.."

"kenapa?"

"tadi dia menyentuhku.."

"heh??" Yuto terbelalak. Sepertinya ia langsung tau apa maksud perkataanku.
"Lalu??!!"

"tak ada reaksi.."
"hah?"

"tak ada reaksi!!!!!"

"USOO!!!!!!!" reaksi yang sangat hebat muncul darinya. Dan aku tersenyum dengan memancarkan pandangan penuh harap padanya.

Daiki. .

Aku ingin bertemu dengannya lagi suatu saat nanti. . .

--Chapter 1: End--

Fanfic Shounen-ai part 1F

Pheromone. . .

Sebuah hormon yang terdapat dalam diri manusia. Berfungsi untuk memikat atau menarik perhatian dari lawan jenis.

Tapi berbeda dengan orang-orang normal, aku memiliki suatu kelainan pada hormon pemikat tersebut. Dimana seharusnya orang-orang normal saling memikat lawan jenis mereka.. feromon di diriku hanya dapat bereaksi pada jenisku sendiri.. Laki-laki.

Dan hal fatal lainnya..

Tubuhku tak bisa mengendalikan banyaknya feromon yang keluar. Intinya.. Setiap saat, kapanpun dan dimanapun, tubuhku selalu menyebarkan feromon dengan jumlah yang SANGAT banyak dan menyebabkan setiap laki-laki yang mendekatiku dalam jarak dekat atau saat menyentuhku seakan terhipnotis. Gairah mereka memuncak, pikiran mereka takkan lagi bisa dikendalikan, dan membuat mereka terobsesi untuk mendapatkanku.

Dan itulah yang terjadi pada Takaki..

***********************************************************************************

Hangat.. dan nyaman..
Tak pernah berubah dari saat kami masih kecil. Punggung Yuto selalu membuatku damai. Menghilangkan semua kecemasan dan ketakutanku.

"Yuto-kun..."

"mm? nani??"

"gomen na.. kamu harus menggendongku seperti ini.."

"daijoubu.. kau tidak berat kok..!"

"...tapi kemejamu jadi basah dan kotor.. padahal kau baru saja mandi.."

"da-i-jou-bu!!" katanya dengan penuh penekanan. "aku ngga peduli sama hal-hal remeh seperti ini. Yang terpenting adalah keselamatanmu" kurasakan bibirnya sedikit menyunggingkan senyuman. Tak ingin membiarkanku khawatir.

"hmm~..". Aku membenamkan wajahku pada punggungnya yang lebar. Memejamkan mataku. Ah.. benar-benar hangat dan nyaman..

Dalam pikiranku, aku memutar ulang kejadian ditoilet beberapa menit lalu. Kejadian yang sungguh menakutkan. Membuatku kembali bergidik saat membayangkannya.. Saat ia menyentuh dan mengelus kulitku.. Menciumku.. Menjilatku.. Akh..!!

Tubuhku kembali menegang. Bergetar hebat. Air mata pun mulai mengalir mengikuti kontur wajahku dan membasahi kemeja Yuto. Isakan kecil keluar dari tenggorokanku. Takut.. Aku sangat takut..

Langkah Yuto berhenti pada sebuah anak tangga saat aku mencengkram pundaknya kuat. Sedikit menoleh padaku yang sedang menangis ditengkuknya.
"Maaf, Chii.. Aku gagal menjagamu.." kata Yuto sambil kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti.

"Ini bukan salahmu.."

"ini salahku.." katanya sambil menggelengkan kepala kuat-kuat. "seharusnya aku selalu berada disisimu setiap saat. Menjagamu.."

"kau hanya temanku! bukan pengawalku!!" Tidak suka dengan perkataannya, aku sedikit berteriak di telinganya.

Fanfic Shounen-ai part 1E

"Ta--kaki... kun...?? Uso.." sebuah ungkapan tak percaya keluar dari mulut sang penolongku saat melihat wajah laki-laki itu. Dan seolah tak ingin kalah terkejut, orang yang bernama Takaki itu pun terperanjat dari tempatnya duduk. Membelalakan kedua matanya. Mengeluarkan ekspresi yang sangat kacau.

"Da--.. Daiki.."

Daiki.. Itukah namanya??

"a-apa.. apa yang kau lakukan..!! kenapa kau--.. u-uso.. uso dayo??" Shock. Ia tak sanggup lagi merangkai kalimat yang akan dikeluarkannya menjadi sebuah rangkaian kata yang rancu.

"a-aku.. aku tidak tau.. aku.. oh!! apa yang kulakukan?!!! aku tak bisa mengendalikan diriku..! a-aku... go-gomen...!!"

Haruskah kuberitahukan alasannya pada mereka?

"... tapi bagaimana bisa.. aku mengenalmu!! tak mungkin kau-..!!"

Haruskah ku katakan padanya bahwa si Takaki itu tak sepenuhnya bersalah??

"Chii-chan??!"

Tiba-tiba dari arah pintu dibelakang muncul sebuah panggilan yang terdengar sangat familiar ditelingaku. Suara Yuto-kun.

"kau disini, Chii?? Aku mencarimu--.." menyadari ada sesuatu yang aneh pada diriku, dengan segera ia menghampiriku dan membungkuk disebelahku. Merangkulku yang sedang terduduk lemas. Memandang terkejut pada kedua orang yang berada didekatku.

"Chii.. kau--" ia terdiam. Melihat aku yang begitu kacau. Lusuh. dan basah. Tangannya menggenggam bahuku yang bergetar kencang. Ekspresi wajahnya begitu keras, begitu kalut saat melihatku terisak. Ia marah. Sangat marah.

"Apa yang kalian lakukan padanya?!!!" Yuto meninggikan suaranya. Mencengkram kerah kemeja Daiki. Nyaris memukulnya kalau saja Takaki tak menghentikan tindakan itu. Baru kali ini aku melihatnya begitu menakutkan..

"bu.. bukan dia!! dia tidak melakukan apa-apa! justru dialah yang menolong temanmu itu.." bela Takaki.

"benar itu, Chii?"

Satu anggukan kecil kulakukan disusul dengan lirikan tajam Yuto menuju mata Takaki.

"kau yang melakukannya??"
"...ya..." tak ada bantahan.. Dan hal itu menyebabkan sebuah kepalan keras mendarat tepat di pipi kirinya. Membuatnya terhempas di dinding keramik yang licin.

Aku menarik kaki jenjang Yuto. Berusaha memohon padanya untuk menghentikan tindakan kasar tersebut. Tapi seperti di butakan oleh amarah, Yuto terus mencerca Takaki.

"Yamete, Yuto-kun!!!" aku berteriak. Berusaha agar suaraku dapat menembus tembok amarahnya.

"ini salahku..!! SALAHKU!!! Seharusnya kau tahu itu!!!"

Ya.. semua salahku..

Ini semua karna penyakitku..

-bersambung-

Fanfic Shounen-ai part 1D

PLAK!!!

Satu tamparan mendarat tepat di pipi kananku.

"JANGAN BERTINGKAH!!!!!" bentak Laki-laki itu padaku.


Sakit. . . Tapi aku tak ingin berakhir disini. . .

"Tolong!!!"


TOK!! TOK!! TOKK!!!!!

"Hoii!!! Apa-apan itu!!? siapapun kamu yang sedang didalam. Hentikan itu!!!!!"

"Diam kau!! ini bukan urusanmu!!"

"Bagaimana ini bukan jadi urusanku kalau aku tau kalau kau melakukan pemaksaan seperti itu!! Keluar kau sekarang!!!"

Seolah tidak mau lagi menggubris perkataan laki-laki diluar itu, ia kembali menjamahku dengan lebih kasar. Menciumku. Mencoba untuk menyalurkan hasratnya padaku yang benar-benar hampir tak berdaya.

". . . nnghhh. . he.. hentikan.. HENTIKAN...!!!!!"


BYUUUURR!!

Sesuatu turun dari celah atas toilet membasahi tubuh kami berdua.
Air..?

"Hentikan itu cowok mesum!! cepat buka pintunya!!! atau kau akan kusiram lagi!!!"

Dia terdiam. Menatapku kaget. Matanya yang tadi liar penuh nafsu berubah menjadi mata yang polos dan bingung.

". . . Kenapa aku...?"

Justru akulah yang harusnya bertanya..

Tanpa banyak berfikir, aku pun membuka kunci pintu toilet yang sedaritadi menahanku disini selagi konsentrasinya buyar. Aku bersusah payah mendorongnya dan merapatkannya ke dinding untuk memudahkanku keluar.

KLEK

Berhasil. Aku berhasil membuka kunci malapetaka itu. Tapi sayang, itu adalah sisa tenaga terakhirku. Aku sungguh tidak sanggup lagi berdiri dan pergi dari sana.

Lalu pintu pun terbuka. Dari luar, terlihatlah sosok laki-laki yang sepertinya berumur lebih tua dari pada aku, menatapku terpaku. Raut wajahnya bingung, takut..... dan agak terpukul...

". . Chinen-kun..??"

Dia tau siapa namaku. Dan seperti tersadar dari mimpi buruk, dia cepat memberikanku pertolongan, menarikku keluar dari toilet itu. Menarik lenganku. Menyentuhku...

Oh.. tidak lagi, Tuhan...

Aku memejamkan mataku. Kali ini aku benar-benar pasrah. Menunggu sebuah reaksi ekstrem yang akan muncul dari sang penyelamatku ini. Dan akhirnya ku rasakan tangan hangatnya menyentuh pundakku. Tidak..!!

"Daijoubu?? Chinen-kun??"

Eh??

"Da.... Daijoubu desu...."

Tak ada reaksi??

"benarkah?? wajahmu sedikit memar.."

"ya.. ini tidak terlalu sakit.."

"ah.. yokatta.. Tunggu sebentar disini. Akan ku beri peLajaran duLu si mesum itu!!"

Dia sudah menyentuhku. Benarkah tak ada reaksi?



Mustahil. . . .




--bersambung--

Thursday, October 22, 2009

Fanfic Shounen-ai part 1C

"unnghh..!!"

"ssshh.. jangan berontak. Aku akan memberikanmu kenikmatan setelah ini.. kau pasti menyukainya.." bisiknya ditelingaku.

Laki-laki itu kemudian mendudukanku di toilet, lalu mulai mengecup telingaku. Menjilatnya dan menggigitnya.. Terdengar sekali nafasnya yang berat memburu berhembus ditelingaku. Tangan kanannya tetap mengunci kedua tanganku sementara tangan kirinya makin merayap menuju dadaku.

Ia terus menerus menjamahku kasar, menyingkap kaos olahragaku, mencium perutku, menghisap leherku.

Aku memberontak. Berontakan terhebat yang pernah kulakukan, tapi hanya menjadi gerakan kecil yang mudah dikuasai olehnya.

Lagi. Aku menangis. Tak mampu berbuat apapun. Aku begitu lemah.

Kumohon seseorang..!!



TOK! TOK!! TOK!!

"hei! kalian yang sedang di dalam! apa yang sedang kalian lakukan?!! jangan berbuat mesum ditempat seperti ini, dasar tidak normal!!"

Tiba-tiba suara itu datang. Menghentakan konsentrasi laki-laki yang sebentar lagi akan menguasai tubuhku itu. Seseorang entah siapa telah menyadari sesuatu disini. Oh! syukurlah!!

"jangan ribut!! aku takkan menyakitimu kalau kau mau menurut." ancam lelaki itu.

Tentu saja aku takkan mau mengikuti perintahnya.
Seolah-olah semangatku kembali terisi setelah aku melihat secercah harapan, aku kembali melakukan pemberontakan. Berusaha melepaskan kedua tanganku dari genggamannya dan melepaskan ikatan saputangannya dari mulutku untuk sekedar berteriak minta tolong. Tak disangka dia kwalahan juga menghadapiku yang secara tiba-tiba menjadi liar. Aku mendorongnya. Menyudutkannya ketembok dengan kedua kakiku yang terus menekan perutnya dan kedua tanganku yang menahan bagian dadanya.

". . . hh. . . to. . tolong. . ."

SULIT!!! Seperti habis kehilangan seluruh persedian oxygen di sekelilingku, aku memburu nafasku. Aku benar-benar hampir kehabisan nafas. Bahkan untuk meneriakan sebuah permintaan tolong saja menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Ku harap orang diluar itu mendengar ku..

". . . . . Hei!!! ada apa ini?? Apa kalian baik-baik saja?? katakan sesuatu!!"

"tolong aku. . ."

Aku terus mencoba meneriakan kata-kata itu lagi. Mengkonsentrasikan pikiranku. Berusaha menggumpalkan sisa-sisa persediaan nafasku pada diagfragma. Membulatkan suaraku.

"TOLONG AKU!!!!!"


--bersambung--

Tuesday, October 20, 2009

Fanfic Shounen-ai part 1B

Aku terus berjalan menyusuri koridor sekolah. Langkahku acak. Aku takut. Sungguh takut.. Laki-laki itu tak henti-hentinya membuntutiku.. Bahkan sekarang ia mengejarku! Berusaha menggapaiku yang berlari tak tentu arah sambil terus meningkatkan kecepatan.

Tak sadar aku melangkah menuju toilet pria. Masuk menuju salah satu ruang yang kosong. Mengunci diri di dalamnya. Dan aku baru tersadar beberapa detik kemudian. Bodoh! Berada didalam sini justru akan semakin membuatku terjepit!

Kalut. Aku menangis. Ingin berteriak meminta tolong tapi tak satu pun nada suara yang keluar dari tenggorokanku, yang ada hanyalah desahan nafasku yang berat dan terputus.



TOK!
Satu ketukan pada pintu toilet yang kumasuki. Membuat darahku berdesir cepat. Memacu detak jantungku.

TOK! TOK!!
Dua kali.
Tiga kali. Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Berusaha untuk tidak berteriak.

TOK! TOK!! TOK!!!
Empat kali.
Lima kali.
Enam kali. Ketukan itu makin kencang. Semakin membuat keringat dingin membasahi pakaian olahragaku.



Lalu tak ada lagi ketukan. Aku terus menunggu.. 1menit.. 5menit.. 10menit..
Benar-benar tak ada lagi ketukan. Tak ada suara. Sunyi.. Apa dia menyerah mengejarku? atau mungkin dia sedang menjebakku?

Bagaimana ini? tak mungkin aku terus berada dalam toilet ini. Aku harus keluar! Tapi kemungkinan orang itu masih diluar sana. Menungguku keluar dari tempat ini. Oh tidak.. Disaat seperti ini aku benar-benar memerlukan bantuan seseorang!

Aku terduduk lemas.. Menangis sejadi-jadinya. SIAL!! Kenapa selalu aku yang mengalami kejadian ini!


Aku terus menangis. Mencaci diri sendiri. Tanpa aku sadari..
Bahwa seringaian itu tepat berada di atasku. Mengintip dengan menjulurkan kepalanya dari balik sekat pembatas toilet disebelahku..
Tersenyum puas penuh nafsu terhadapku.

Lalu diam-diam ia melompati sekat itu dan membekapku --- sebelum aku menyadari keberadaannya dan kabur dari sana.


"TASUKE... umph!!" ia membekap mulutku kuat sebelum aku berteriak meminta pertolongan.

"nee.. Kau tahu...." katanya sambil memilin ujung rambutku dan menciumnya. "Kau begitu menggodaku.. Aku bukan penyuka laki-laki. Tapi aku begitu bergairah melihatmu..."

Laki-laki itu mengeluarkan saputangan dari saku celananya. Membekap mulutku dengan sapu tangan itu. Dan menahan gerakanku dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri'a mnggelitik diperutku..

"Akan kujadikan kau milikku.." bisiknya.




-- Bersambung --




--ehe?setan ap yg mrasuki saya sampe tega2'a biQin ini..??XD

Fanfic Shounen-ai part 1A

juduL : beLum ada.. wakakakak..

genre : shounen ai

sebener'a saya pingin bQn ff shounen ai. . tapi. .
entahLah..
perLahan2 duLu aja..


PART 1 - Chinen Yuuri POV

Pelajaran olah raga hari ini belum juga selesai. Dalam hati aku sangat mengutuk hal ini. Aku benci jam pelajaran olah raga. Ah.. maksudku, aku bukannya benci dengan olah raga. Sungguh.. Aku bahkan sangat menikmati saat dimana butir-butir keringat keluar dari pori-pori kulitku, mengalir dan membasahi tubuhku. Sensasi yang sangat menyenangkan membiarkan kulitku 'bernafas' seperti itu..

"nee.. Chii-chan.. kau mau mandi?"

"Aku belakangan saja. Seperti biasa."

"OK! Aku duluan ya!"

"unn..! Aku mau keluar dulu. Mau beli minum sebelum kantin ramai. Kau tak perlu menungguku, Yuto-kun.."

"Baiklah.. hati-hati ya!!"

"ya!"

Inilah yang kubenci. Hal yang dilakukan setelah jam pelajaran olah raga.. MANDI.. Ah.. sekali lagi.. aku tidak benci mandi. Aku sama sekali tidak takut pada air atau apapun.. yang kutakuti adalah manusia.. atau lebih tepatnya LAKI-LAKI..

Ya.. aku takut pada laki-laki walau aku sendiri adalah seorang anak laki-laki. Aku sangat takut pada kegiatan "mandi setelah berolahraga" ini. Karena pasti seluruh anak laki-laki akan berkumpul di kamar mandi sambil bertelanjang. Oh!!! itu benar-benar menakutkan.. Mereka para anak laki-laki pasti akan saling menggosokkan punggung dibawah guyuran air shower. Tidak.. tidak.. tidak.. tidak!! Aku sungguh tidak bisa melakukan hal itu..

Karena.. aku mempunyai suatu penyakit aneh..

DUKK

Aku menabrak seseorang saat aku berjalan menuju kantin sekolah. Aku menabrak seorang LAKI-LAKI..!! Gawat!!!!!

"Sumima.... sen..." ucap anak laki-laki itu agak terputus panjang.
Ia menatapku dengan sedikit keterkejutan. Lalu pandangan itu berubah. Layaknya serigala lapar, ia menatap lekat padaku.. pada wajahku.. leherku.. tubuhku.. Lalu ia memejamkan mata'a, menghirup udara disekelilingku dengan satu tarikan nafas yang sangat panjang seolah ia sedang menghirup aroma manis yang menyenangkan yang keluar dari sekujur tubuhku.. oh ya.. atau memang itulah yang ia lakukan.. menikmati aromaku..

"ma.. maaf telah menabrak mu.. aku pe.. permisi..!!" kataku dengan ketakutan.

Dengan bergegas aku berjalan menyusuri koridor, menuruni tangga menuju kantin di lantai satu. Anak laki-laki yang tadi ku tabrak terus mengikutiku dari belakang dengan pandangan liar penuh nafsu. Oh Tuhan.. tidak lagi, kumohon!!

-- bersambung --

Friday, August 7, 2009

bLog baru gw~..

kayak'a gw ngga nyaman deh sama ngebLogs..
akhir'a, gw berpindah ke bLogger..

yaa~~.. sutra Lah.. saiia jadi punya 2 bLog..

copypaste dari yang di nge-bLogs..

Pertama2.. OMEDETTOU GOUZAIMASU *bwt diri gw sendiri*~!!!!!!!! XDD

bwt keLahiran bLog gw inih.. aaaaah.. saiia tak tw harus berkata apaLagi karna saiia begitu terharu'a.. XD

tapi.. saiia masi bodoh daLam menjaLankan blog ini..

bingung yah?!!!! ckckcck.. dasar pemuLa..

ehem.. pertama2.. kenaLkan..

Annisaa Indah Suciati a.k.a Minami

17 tahun

penyuka Jepang dan pecinta Chinen Yuuri.

sekarang sedang menempuh hidup baru dengan sekoLah baru gw yg bernama GUNADARMA dan entah mengapa saiia terdampar di fak. PsikoLogi.. XP

fufufufu..

dan iniLah wajah cantik asLi saiia.. XD