THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Wednesday, April 14, 2010

[Fanfic] The Red Candy (4)

Yamachan tewas dengan robekan dibagian perut sampai dada. Memberantaki seluruh isi organ dalamnya.


Tapi warna merah itu tidak ada.


Ryutaro tewas saat pulang dari upacara kematian dirumah Yamachan dengan leher yang hampir putus.


Tapi warna merah itu tidak ada.


Warna merah hangat itu.

Yang sebelumnya kuhisap dari jari Yamachan.

Dan seperti milik Yuuto yang kutelan beberapa menit yang lalu.

Hilang tanpa sisa dari tubuh mereka berdua.

Kenapa?


"bukankah itu aneh??"
Hikaru menyela semua pertanyaan dalam pikiranku dengan suaranya yang parau dan nyaris tak terdengar. "kudengar, cara mereka berdua tewas seperti diserang oleh hewan liar.
Tapi banyak kejanggalan. Dalam kasus Yamachan, walau semua organ dalamnya berhamburan keluar, tapi tak ada satupun dari organ tersebut yang hilang...."

Hikaru terdiam beberapa detik. Menelan ludahnya yang sudah mengering dan menarik nafas dalam-dalam. Wajah Yuto yang duduk disebelahku memucat. Sepertinya sebentar lagi ia akan mengeluarkan seluruh isi lambungnya yang tak di isinya sejak kemarin.

"hanya darah... Hanya darah mereka yang tak tersisa setetespun. Aku tak percaya, tapi... bagaimana menurut kalian? Apa benar seperti yang di isu kan kalau ini perbuatan... vampire?"

"cukup. Henti--"

Cairan berwarna kecokelatan itu keluar dari mulut Yuuto dan mengotori sebagian kecil bunga bela sungkawa yang dikirim oleh para fans. Lagi, Yuuto terisak. Perutnya terus bergejolak dan membuatnya memuntahkan lagi semua cairan lambungnya yang pahit. Yabu mengusap punggungnya, membiarkan Yuuto mengeluarkan seluruh emosi dan ketegangan dalam dirinya. Inoo dan Takaki melirik Hikaru memberi tanda. Daichan kembali terisak dan perlahan mulai meninggikan volume suaranya. Disusul dengan isakan Keito dan tangisanku yang menambah keramaian diruangan ini.

Kami semua rindu Yamachan dan Ryutaro...

--------------------------

------------------------------------------------------------------------------------

Merah.

Menetes di atas aspal yang hitam.

Tak terlihat merah.

Tapi bau nya tak dapat mengelabuiku.

Ini cairan merah kesukaanku.


BUGGH!!

Seseorang dengan bau amis besi yang menyengat menabrakku.

Dan tarikan nafasnya yang terputus-putus sempat tertahan saat melihat sosokku.

"CHII!"

Yuuto.

Kenapa ia terbalut warna merah?

"sedang apa kamu disini?! Ayo pergi!!"

Ia menggenggam erat tanganku dan menarikku untuk pergi menjauh.

Dibelakang kami, sosok hitam menakutkan mengejar penuh nafsu.


Merah.


Warna mata makhluk itu.

Seperti permen yang pernah ku makan.

Begitu indah.

Namun berbahaya.

0 comments: