THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Wednesday, April 14, 2010

[Fanfic] The Red Candy (2)

Manis.

Terasa hangat di mulutku.

Aku suka darah Yamachan.

"Chii. Hentikan! sampai kapan kau mau mengemut jariku?!" Yamachan mengeluh pelan sambil menarik jari telunjuknya yang terluka dari mulutku. Dan dengan tak puas, aku menarik tangannya lagi. Menginginkan lagi cairan merah itu.

"akh! Hentikan! Jari ku sudah memutih dan berkeriput! Apalagi yang ingin kau hisap?!"

"chotto! Aku masih--"

"kau aneh sejak reherseal tadi, Chii.. kamu kenapa sih??"


Aku menginginkannya lagi.

Jari Yamachan.

Darah Yamachan.

"Chii??"

"Aku menginginkanmu..."

Dan, ah... Sekarang wajah Yamachan yang berubah kemerahan...

Merah yang berbeda dari warna merah yang kusukai.

Aku tidak menginginkannya.

--------------------------

------------------------------------------------------------------------------

Pukul 2 pagi ponselku berbunyi. Mendendangkan sebuah lagu berjudul 'Arashi' yang dinyanyikan oleh grup dengan nama yang sama. Aku mengejapkan mata beberapa kali untuk membiasakan pandanganku yang masih buram, lalu menoleh ke arah suara sambil berdecak kesal.

Nama dan foto dari salah satu member JUMP tertera jelas pada layar ponsel. Nakajima Yuuto.

"moshi-moshi, Yuuto-kun?"

Tak ada jawaban.

Hanya isakan-isakan kecil yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah tangisan histeris yang terdengar dari sang penelfon. Begitu pilu. Membuat jantungku berdegup kencang.

"Yuuto-kun?? Ada apa?! Kenapa menangis?!"

"Ch-Chii.. hh-kkhhh.."

"Yuuto-kun?!! Ada apa sampai kau menangis begitu?!! Jangan membuatku panik!!"

Lagi. Hanya tangisan histeris yang keluar dari mulutnya dan ini membuatku makin panik.

"Yuuto!!!"

"hh-Yh-Yama.. Yamachan.. kh-.."

"Yamachan kenapa?!!"

"Yamachan.. d-ditemukan.. tewas.. beberapa j-jam yang.. lalu.."

Seketika pikiranku menjadi kosong, dan aku terduduk lemas di tepi tempat tidurku.

Warna merah hangat yang masuk ketenggorokan ku.

Darah Yamachan.

Kini berubah.

Menjadi cairan bening hangat.

Yang mengalir dari mata ku.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disana duduk kedua orang tuanya.
Juga Shintaro dan adik perempuannya yang menangis sambil memeluk foto kakaknya yang sedang tersenyum.

Foto Morimoto Ryutaro.

"hanya selang waktu beberapa jam... kita sudah kehilangan dua sahabat... Apa yang sebenarnya terjadi..?" ucap Hikaru yang sedang menatap nanar ke arah keluarga Morimoto. Matanya memerah karena banyaknya air mata yang ia keluarkan hari ini. Begitu pula teman-temanku yang lain.

Merah.

Tapi tak semerah permen itu atau darah Yamachan....

0 comments: