THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Tuesday, November 3, 2009

Fanfic Shounen-ai part 1G

"Kau bisa mempunyai masa depan yang lebih baik kalau saja kau tidak berteman denganku... Kau punya banyak bakat. Di gila-gilai oleh anak perempuan. Kau jenius. Kau disukai oleh banyak orang!! Tidak seharusnya kau berada diduniaku..."

Masih teringat saat dia menolak sebuah tawaran beasiswa dari sekolah ternama diluar negeri. Hanya demi aku.. Ia menolaknya hanya demi berada disisiku dan menjagaku. Aku tak bisa membiarkannya seperti itu. Walau aku begitu menyayanginya seperti saudaraku sendiri.

"hehhe..!!"

"...? apa yang kamu tertawakan?"

". . . Ucapan dan sikap tubuhmu sama sekali bertolak belakang, Chii..! Kalau kamu memelukku seperti itu, jika aku mau pergi pun aku takkan bisa.." katanya sambil tertawa geli.

Aku tersadar kemudian. Aku memeluk Yuto dengan erat. Sangat erat dan semakin erat seolah tak ingin ia pergi dariku. Ah.. baka..!!

"jangan tertawa!!" Malu sekali. Rasanya aku merasakan jantungku memompa aliran darahku ke kepala. Wajahku panas.. Pasti sekarang ini wajahku sangat merah. Tapi aku tak berniat melepaskan pelukanku.

"Dan.. Chii.." kata Yuto melanjutkan. "kau akan menjadi seperti apapun.. Aku takkan pernah meninggalkanmu. Ingat itu ya! Jangan pernah bicara seperti itu lagi padaku.."

"gomen.."

Aku kembali memejamkan mataku dan menyandarkan kepalaku di punggungnya dengan sebuah senyum menghiasi wajahku.
Dan kali ini aku jauh lebih tenang. Berusaha menjauhkan kenangan akan kejadian tadi dari pikiranku. Walau terkadang tampak sekelebat wajah seseorang yang muncul..

Wajah siapa?

Ah.. orang itu.. Dai.. ah.. siapa tadi namanya??

Dai-- Dai--

Dai... ki..?

Daiki..

DAIKI!!!!

Aku terhentak dan dengan segera membuka mataku.

"YUTO-KUN!!"

Terkejut dengan teriakanku yang tiba-tiba, Yuto melepas tangannya yang menopangku dan menjatuhkanku kelantai.

"AAAAHH!!! Gomen, Chii!! kau mengejutkanku!!!"

"ah.. ya.. tak apa.." kataku sambil bangkit dari posisi jatuhku dan membersihkan kumpulan debu yang menempel dicelana olahragaku.

"ada apa?"

"kau ingat laki-laki tadi? yang menolongku..!!"

"ah.. yang mukanya kekanakan itu?"

"ya.."

"kenapa?"

"tadi dia menyentuhku.."

"heh??" Yuto terbelalak. Sepertinya ia langsung tau apa maksud perkataanku.
"Lalu??!!"

"tak ada reaksi.."
"hah?"

"tak ada reaksi!!!!!"

"USOO!!!!!!!" reaksi yang sangat hebat muncul darinya. Dan aku tersenyum dengan memancarkan pandangan penuh harap padanya.

Daiki. .

Aku ingin bertemu dengannya lagi suatu saat nanti. . .

--Chapter 1: End--

0 comments: