THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Tuesday, November 3, 2009

Fanfic Shounen-ai part 1F

Pheromone. . .

Sebuah hormon yang terdapat dalam diri manusia. Berfungsi untuk memikat atau menarik perhatian dari lawan jenis.

Tapi berbeda dengan orang-orang normal, aku memiliki suatu kelainan pada hormon pemikat tersebut. Dimana seharusnya orang-orang normal saling memikat lawan jenis mereka.. feromon di diriku hanya dapat bereaksi pada jenisku sendiri.. Laki-laki.

Dan hal fatal lainnya..

Tubuhku tak bisa mengendalikan banyaknya feromon yang keluar. Intinya.. Setiap saat, kapanpun dan dimanapun, tubuhku selalu menyebarkan feromon dengan jumlah yang SANGAT banyak dan menyebabkan setiap laki-laki yang mendekatiku dalam jarak dekat atau saat menyentuhku seakan terhipnotis. Gairah mereka memuncak, pikiran mereka takkan lagi bisa dikendalikan, dan membuat mereka terobsesi untuk mendapatkanku.

Dan itulah yang terjadi pada Takaki..

***********************************************************************************

Hangat.. dan nyaman..
Tak pernah berubah dari saat kami masih kecil. Punggung Yuto selalu membuatku damai. Menghilangkan semua kecemasan dan ketakutanku.

"Yuto-kun..."

"mm? nani??"

"gomen na.. kamu harus menggendongku seperti ini.."

"daijoubu.. kau tidak berat kok..!"

"...tapi kemejamu jadi basah dan kotor.. padahal kau baru saja mandi.."

"da-i-jou-bu!!" katanya dengan penuh penekanan. "aku ngga peduli sama hal-hal remeh seperti ini. Yang terpenting adalah keselamatanmu" kurasakan bibirnya sedikit menyunggingkan senyuman. Tak ingin membiarkanku khawatir.

"hmm~..". Aku membenamkan wajahku pada punggungnya yang lebar. Memejamkan mataku. Ah.. benar-benar hangat dan nyaman..

Dalam pikiranku, aku memutar ulang kejadian ditoilet beberapa menit lalu. Kejadian yang sungguh menakutkan. Membuatku kembali bergidik saat membayangkannya.. Saat ia menyentuh dan mengelus kulitku.. Menciumku.. Menjilatku.. Akh..!!

Tubuhku kembali menegang. Bergetar hebat. Air mata pun mulai mengalir mengikuti kontur wajahku dan membasahi kemeja Yuto. Isakan kecil keluar dari tenggorokanku. Takut.. Aku sangat takut..

Langkah Yuto berhenti pada sebuah anak tangga saat aku mencengkram pundaknya kuat. Sedikit menoleh padaku yang sedang menangis ditengkuknya.
"Maaf, Chii.. Aku gagal menjagamu.." kata Yuto sambil kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti.

"Ini bukan salahmu.."

"ini salahku.." katanya sambil menggelengkan kepala kuat-kuat. "seharusnya aku selalu berada disisimu setiap saat. Menjagamu.."

"kau hanya temanku! bukan pengawalku!!" Tidak suka dengan perkataannya, aku sedikit berteriak di telinganya.

0 comments: